Bagaimana memahami dan mengetahui aplikasi psikologi warna dalam branding yang harus di ketahui oleh seorang desainer? Psikologi warna adalah cara mengetahui bagaimana warna dapat mempengaruhi cara pandang merek. Warna memiliki efek yang kuat dan mempengaruhi emosi. Sedangkan emosi ini memainkan peran utama dalam bagaimana kita berperilaku sebagai konsumen. Psikologi warna merek menyediakan kerangka kerja untuk memahami bagaimana dan mengapa kita berinteraksi dengan merek dalam kehidupan kita.
Sementara efek warna pada emosi kita berbeda dari orang ke orang berdasarkan jenis kelamin, konteks budaya, pengalaman pribadi , dan varian neurologis, ada beberapa pedoman umum yang telah dilakukan oleh studi psikologi warna yang tak terhitung jumlahnya. Pemahaman tentang pedoman ini memberi Anda satu alat lagi dalam tujuan dasar branding: merancang dasar realita dengan memengaruhi dan membentuk persepsi konsumen. Anda mungkin sadar bahwa warna merah dapat membangkitkan perasaan cinta atau bahaya. Atau warna biru itu dapat mengingatkan kita pada emosi seperti ketenangan atau kedinginan. Pada artikel ini tim percetakan dan digital printing digibook promotion akan membahas lebih detail tentang psikologi warna dalam branding.
Baca juga : Bagaimana souvenir perusahaan dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan?
Dasar – Dasar Warna
Gambar 1. Palet kumpulan warna turunan sekunder ke dua dari warna dasar primer ( www.tcd.ie)
Jika berbicara tentang dasar-dasar warna, terdapat warna hangat (merah, kuning, oranye), dan ada warna dingin (hijau, biru, ungu). Secara umum, warna hangat merupakan jenis warna yang membangkitkan kegembiraan serta energi. Sementara itu, warna dingin merupakan warna yang melambangkan ketenangan. Semua warna tersebut berasal dari kombinasi tiga warna utama, yaitu merah, biru, dan juga kuning. Ada juga kombinasi yang berasal dari warna percetakan seperti cyan, magenta, kuning, dan juga hitam yang kita kenal dengan istilah CMYK.
Untuk warna merah, kuning, dan biru, warna primer ini akan bergabung sehingga membentuk warna sekunder. Misalnya warna merah dan kuning akan membentuk oranye, biru dan kuning akan membentuk hijau, dan lain sebagainya. Kemudian, perpaduan antara warna primer dengan warna sekunder akan menciptakan warna tersier. Misalnya anda memadukan antara merah dan oranye, kuning dan hjau, biru dan ungu, merah dan ungu, dan sebagainya.
Jika ada warna yang mempunyai sudut 180 derajat atau saling berlawan pada lingkaran atau roda warna, maka warna tersebut dinamakan sebagai warna komplementer. Salah satu contohnya adalah penggabungan antara warna jingga dengan ungu. Selain itu, jika ada tingkatan warna yang berasal dari warna gelap menuju terang dalam beberapa urutan warna, maka dinamakan sebagai warna analogus. Misalnya urutan dari biru, yaitu biru-kehijauan, hijau, hijau-kekuningan, dan kuning.
Baca Juga : Cetak Mug printing Full Colour Untuk Souvenir Kegiatan
Warna Membangkitkan Perasaan dan Emosi Tertentu
Gambar 2. Palet warna yang menggambarkan psikologi penggunaan warna ( sumber : https://aceola.com/)
Beberapa warna memang mampu membangkitkan perasaan dan emosi tertentu. Terdapat banyak penlitian yang menunjukkan bahwa beberapa warna yang akan kami sebutkan di bawah ini menggambarkan perasaan, emosi, dan juga pesan tertentu. Untuk lebih jelasnya, silahkan anda simak penjelasan di bawah ini:
- Putih atau abu-abu melambangkan natural, keseimbangan, polos, kesempurnaan, kemurnian, kebersihan, dan abadi.
- Pink melambangkan romantisme, kreatif, manis, feminim, sensual, lucu, dan imut.
- Merah melambangkan semangat, kuat, energi, proaktif.
- Kuning merupakan simbol dari kesenangan, optimis, ramah.
- Hijau, warna ini merupakan simbol dari keseimbangkan, ketenangan, kesegaran, kesehatan.
- Biru, warna yang merupakan simbol kepercayaan, kejujuran, keamanan, kecerdasan, keyakinan, kecerdasan.
- Ungu, warna yang menunjukkan kebijaksanaan, kratifitas, imajinasi, spirirual, kemegahan, ketenangan..
- Coklat, merupakan warna kesederhanaan, alami, berkelanjutan, berat, kemudahan, keteguhan.
- Hitam, warna yang menunjukkan kekuatan, kemewahan, kecanggihan, dan klasik.
Baca Juga : Cetak Lanyard Printing Full Colour Untuk Souvenir Perusahaan
Asosiasi Warna Dalam Branding
Gambar 3. Tabel Psikologi warna dalam branding ( sumber : www.ignytebrands.com )
Beberapa warna tidak jarang identik dengan merek atau produk tertentu hal ini merupakan bukti penerapan psikologi warna dalam branding. Misalnya, warna merah kebanyakan akan dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Beberapa produk tersebut seperti Coca-Cola, Nabisco, dan Kellogg’s Campbell’s. Kemudian warna hijau identik dengan produk kesehatan.
Mungkin sekarang anda ingin menerapkan sebuah warna yang menggambarkan ciri atau identitas dari merek atau produk yang anda miliki. Akan tetapi, anda tidak bisa langsung menentukan warna yang anda inginkan. Dikhawatirkan nanti sudah ada merek atau brand lain yang identik dengan warna tersebut.
Lalu apa yang harus anda lakukan? Sekarang anda harus melakukan survei. Anda cek kira-kira seperti apa warna yang dipakai oleh pesaing anda. Dari sini anda bisa mendapatkan inspirasi dan menarik kesimpulan tentang warna apa yang sekiranya paling sesuai untuk anda gunakan sebagai pembeda antara produk anda dengan produk pesaing anda tersebut.
Baca Juga : Jasa Cetak Dokumen A3+ Full Colour di Semarang
Bagaimana Variasi Warna Dapat Mengubah Nada Merek
Tidak jarang konsumen lebih mengenal warna yang ada pada suatu produk dibandingkan dengan merk yang ada pada produk tersebut. Jika diibaratkan warna sebagai pembawa pesan ke konsumen, maka kami sarankan anda jangan fokus pada satu warna saja. Anda bisa membuat logo dengan kombinasi beberapa warna yang pastinya perpaduan warna tersebut benar-benar sesuai dengan produk yang anda tawarkan. Tidak masalah jika anda mencari referensi dari pesaing anda. Lihat dan amati bagaimana perpaduan warna tersebut menciptakan sebuah desain yang menarik. Dari sini anda bisa mengambil langkah-langkah tertentu agar merek anda pun terkenal akan perpaduan warnanya yang unik.
Pertimbangan Lainnya: Kombinasi Warna, Kontras, Aksesibilitas & Lainnya
Seperti apa yang telah kami jelaskan bahwa perpaduan warna yang anda tentukan memiliki peran penting dalam menentukan seperti apa produk anda dikenal dan diterima masyarakat. Selain kombinasi warna, faktor lain yang juga harus menjadi perhatian anda adalah tentang kontras dari warna tersebut.
Pastikan kombinasi warna anda benar-benar sesuai dan tidak ada warna yang “tenggelam” dengan warna yang lainnya. Lalu bagaimana jika ternyata ada konsumen yang termasuk buta warna? Jika anda ingin memperoleh gambaran tentang bagaimana iklan, logo, atau gambar tersebut terlihat oleh konsumen anda, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat simulator buta warna. Selain itu, anda juga bisa menambahkan ekstensi pada Chrome yang bisa anda gunakan untuk menghidupkan filter buta warna yang dapat anda simulasikan dengan berbagai kondisi.
Sementara itu, faktor aksesibilitas juga tidak boleh anda lewatkan. Pastinya anda ingin agar merek atau brand anda dikenal banyak orang. Oleh sebab itu, kami sarankan agar warna yang merepresentasikan brand anda tersebut usahakan memiliki kombinasi warna yang tepat dan mudah diingat oleh siapa saja.
Baca Juga : Cetak Kalender Meja Full Colour di Semarang
Pikiran Final Tentang Teori Warna
Gambar 4. Fly Whell warna dalam teori psikologi warna ( sumber : www.ignytebrands.com )
Jika anda sekarang sudah memikirkan semua psikologi warna dalam branding, maka sekarang harusnya anda tahu siapa target anda, siapa orang yang akan menerima pesan anda melalui warna yang anda gunakan. Jadi, sekarang anda harus menentukan kira-kira mana warna yang paling pas untuk branding. Anda juga perlu memperhatikan aspek lainnya seperti pilihan font, tipogratif, copywriting, ikonografi, dan lain-lain. Semua hal tersebut akan membantu anda untuk benar-benar menjangkau audiens dan pastinya akan membuat merek atau brand anda lebih terkenal dimana-mana.
Demikian artikel tentang psikologi warna dalam branding yang harus di ketahui oleh seorang desainer. Semoga artikel yang kami tulis bermanfaat dan mengisnpirasi.